KONSEP HANTARAN BANJIR
Restorasi daerah hantaran banjir diakui sebagai langkah penting dalam restorasi lahan basah di seluruh dunia. Di amerika Utara parapeneliti terus mengumpulkan data-data yang penting untuk melaksanakan proyek restorasi lahan basah.
Konsep hantaran banjir ininpertama kali dikembangkan untuk menggambarkan perubahan debit air di dataran Amazon dan hubungannya dengan dinamika fungsional dan pemeliharaan keanekaragaman hayati.
Interkoneksi antara saluran sungai dan hantaran banjir sangant penting artinya karena berhubungan dengan produksi . dekomposisi dan fluktuasi air.
Untuk mengembalikan lahan basah diantaranya adalah penghapusan bendungan, dechannelisasi , remeandering, penambahan puing, rediversi air dan tanggul. Untuk merubah landscape tidaklah mudah baik dari aspek fisik maupun politik.
Pengubahan ekosistem pesisir sungai di seluruh dunia begitu luas menyebar. Beberapa contohnya terjadi di daerah eropa, republik unisoviet dan daerah utara meksiko. 77 % dari total debit dipengaruhi oleh bendungan dan pengoprasian waduk, pengalihan interbasin dan irigasi.
Sungai – sungai di sepanjang negara industri hampir tidak ada yang direstorasi. Namun demikian beberapa sungai diantaranya yang telah direstorasi masih juga ada yang banjir seperti di Illionis.
Setelah tanggul dibangun di sepanjang sungai-sungai besar seperti Missisipi , hantaran banjir dikonversi ke penggunaan lain, seperti pertanian.
Jika orang sudah pindah ke daerah hantaran banjir maka sangatlah sulit untuk merekayasa ulang daerah hantaran banjir.
Banjir adalah suatu ancaman bagi seluruh penghuni dunia, oleh karena itu hendaknya kita bijaksana untuk membatasi sungai dari daerah pemukiman karena bagian dari hantaran banjir dapat digunakan sebagai fasilitas yang disediakan oleh alam sebagai tempat menampung banjir.
Banjir dapat mengurangi kekayaan spesies secara keseluruhan. Spesies akan mati dalam kondisi anaerobik, meskipun spesies tersebut memiliki kemampuan untuk bertahan. Efek jangka panjangnya menunjukkan bahwa ketika terjadi banjir banyak spesies yang hilang sebagaimana yang ditunjukkan dari sebuah studi dari delapan sungai di Swedia.
Impoudment sering digunakan dalam restorasi sebagai sarana untuk meningkatkan kadar air di lahan basah - kering, tetapi karena kurangnya hantaran banjir penyebaran benih menjadi suatu masalah.
Bendungan menghambat pergerakan hydrocorous karena fragmentasi dan kecepatan arus yang rendah, ini akan mempengaruhi ketersediaan benih di sepanjang koridor.
Restorasi yang sukses tergantung pada pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan tanaman dan hewan. Tanpa adanya hantaran bajir, penyebaran dari beberapa benih dari beberapa spesies dapat terhambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar